Masih Terasa

image

Pagiku pucat pasif
Tak mengarah pada semangat langkahkan diri
Hiruk pikuk seakan hening
Tak pikir ramai disekitar ku ini

Gerimis teduh kutunggu reda
Namun sirna berbalik lebat
Mengapa ini terjadi
Ku tak tahu jawab hilangkan tanya

Masih terasa sisa rasa pait semalem ..
Naif jika ku bilang itu hilang sekarang

-Manusia Jalang-

Baitku Bicara

image

Sandar diri pada malam
Tatap langit pucat, sendiri
Angin entah tak menyapa
Mungkin lelah ia pergi

Remang lampu disudut jalan
Duduk gelisah pikirkan hati
Adakah hal yang tak mungkin terjadi namun bisa terjadi ..
Rasa hati terpukul akan cemburu tersiksa sendiri

Sudah ku bicara untuk menjaga diri
Mungkin lupa ia lakukan demi senang akan emasnya …
Sudahlah biarkan akan dunianya
Aku lebih baik sendiri

Hanya gelisah bercumbu akan waktu, sekarang
Menyusun bait kata yang kubisa lakukan
Cukup dengan kata kujadikan rasa  saat ini
Diam sejenak manjakan diri sendiri

-Manusia Jalang-

Surga-Mu, padanya

Saat semua mata terlelap, terkapar usang hanya kusendiri.
Terekam akan mimpi indah mereka, berusaha kulepas dari belenggu yg mengikat masa depanku.  

Amarah sejenak menampar khayalku, sadarku.
Fatamorgana, iya, hanya fatamorgana..

Saat mereka terbangun, lihat dirinya lupa bercermin akan masa Nanti.
Tertawa pecah nikmati alamnya, teriuk lapar harapkan kasihnya.

Menyudutkan hal bias sisi hidup ini, begitu adanya.
Tajam menusuk paru dan kulit terbakar kami disini, hai kalian!!!
Bantulah akan ikhlasmu  …

Malam jadi ratapan cermin harap kami,
selalu …   
Bila tak hujan, ku tak’kan menutupi kencana usang ini dgn lembaran penjaga.
dan, Jika hujan tiba, kencana ku pindah cari harap keteduhan.

Lihatlah akan menjadi cerita ..

Bahagialah untuk bersama
Jangan lepas bila kau impikan Surga.